Buang Air Besar atau BAB berdarah adalah kondisi ketika adanya darah dalam feses. Hal ini belum tentu disebabkan adanya penyakit. Tapi juga kemungkinan menunjukkan adanya masalah dalam pencernaan.

Yuk ketahui macam-macam penyebab BAB berdarah! Simak informasinya berikut ini.

Penyebab BAB Berdarah

Ada banyak alasan yang menyebabkan adanya darah dalam tinja. Penyebabnya mulai dari ringan hingga parah dan membutuhkan perhatian medis. Berikut di antaranya:
  1. Wasir

    Mengutip Cleveland Clinic, wasir atau ambeien merupakan kondisi dimana pembuluh darah membengkak di dalam rektum atau anus. Wasir menjadi kondisi umum dari BAB berdarah.

    Wasir sendiri bisa terjadi karena sembelit kronis, mengejan saat BAB, atau saat mengangkat benda yang berat, obesitas, duduk atau berdiri dalam waktu yang lama hingga diare.

  2. Penyakit Radang Usus

    Penyakit radang usus menyebabkan peradangan kronis pada lapisan usus. Menurut WebMD, gejalanya berupa diare berdarah dan nyeri yang berlangsung selama berminggu-minggu bersamaan dengan penurunan berat badan. Ada dua jenis utama radang usus, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit crohn.

  3. Kolitis Iskemik

    Kolitis Iskemik adalah peradangan pada usus besar yang disebabkan oleh iskemia, yaitu berkurangnya aliran darah. Menurut Cleveland Clinic, darah memasok oksigen ke jaringan di tubuh, jika sesuatu mengganggu atau mengurangi suplai darah ke jaringan tertentu, maka kerusakan akan terjadi karena kekurangan oksigen

    Peradangan pun terjadi sebagai respons tubuh terhadap cedera. Hal ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan, pembengkakan dan pendarahan.

  4. Fisura Anus

    Fisura anus adalah robekan pada lapisan saluran anus. Kondisi ini terjadi setelah mengejan untuk buang air besar. Sama seperti wasir, fisura anus juga berhubungan dengan sembelit dan menyebabkan nyeri dubur serta pendarahan. Terkadang, fisura membutuhkan pengobatan untuk sembuh.

  5. Diverticulitis

    Divertikulitis adalah kondisi saat kantong kecil di lapisan dalam usus yang disebut divertikula terinfeksi dan meradang. Peradangan ini bisa membuat pembuluh darah di dalamnya lebih rapuh dan lebih mungkin pecah. Sehingga, divertikulitis bisa menyebabkan pendarahan dubur akut.

  6. Tukak Lambung

    Tukak lambung adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan lambung atau duodenum. Tukak lambung yang terbentuk pada pembuluh darah bisa menyebabkan BAB berdarah. Gejala lainnya yaitu mual. muntah, kembung dan sendawa hingga nafsu makan yang berkurang.

  7. Gastroenteritis

    Menurut Medical News Today, gastroenteritis merupakan infeksi virus, jamur atau parasit yang mempengaruhi lambung dan usus. Gejalanya berupa sakit perut, mual dan muntah hingga nyeri otot.

  8. Tumor Kolorektal

    Mengutip jurnal Undip, tumor kolorektal bisa dibagi menjadi jinak dan ganas. Keduanya bisa menyebabkan seseorang kehilangan darah yang kronik.

  9. Polip Usus Besar

    Polip bisa terlihat seperti jamur yang tumbuh di sisi usus. Polip usus besar bisa menyebabkan tinja berdarah. Pertumbuhannya bisa jinak atau bisa jadi prakanker. Polip seringkali tidak bergejala, namun tanda-tanda yang mungkin terjadi yaitu garis-garis merah pada tinja, pendarahan dari anus, hingga kelelahan karena anemia.

  10. Infeksi Menular Seksual

    Infeksi menular seksual bisa menyebabkan peradangan dan pendarahan pada lapisan anus atau dubur. Herpes menyebabkan luka yang dapat mengeluarkan darah dan human papillomavirus (HPV) menyebabkan kutil dubur yang mungkin mengeluarkan sedikit darah.

Warna Darah Tinja

Warna darah tinja bisa cerah atau lebih gelap. Warna ini bisa menjadi petunjuk dari mana darah berasal.

Darah merah cerah di tinja berarti ada pendarahan lebih rendah di usus besar, rektum atau anus.
Darah merah tua atau merah marun bisa berarti ada pendarahan yang lebih tinggi di usus besar atau usus kecil
Tinja hitam sering menunjukkan adanya pendarahan di perut seperti tukak lambung.

Itulah 10 penyebab dari BAB berdarah. Dalam beberapa kasus, pengobatan BAB berdarah berarti mengobati penyebabnya. Misalnya, pendarahan yang disebabkan oleh fisura anus atau wasir, maka bisa diobati dengan salep topikal.

Pendarahan dubur juga mungkin berhenti dengan sendirinya. Jika berhenti, kamu mungkin tak memerlukan perawatan lebih lanjut. Akan tetapi, awasi selalu pendarahan yang mungkin terjadi. Perhatikan, apakah kondisi tersebut terjadi lebih dari sekali. Semoga informasi ini membantumu.

Leave a Reply

Please sing in to post your comment or singup if you don't have account.