Memang, risiko stroke dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang tidak bisa dikendalikan seperti faktor genetik, usia, dan ras. Namun di samping itu, ada juga hal-hal yang bisa dikendalikan untuk menekan risiko stroke. Pasalnya, stroke ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan seperti pola makan dan gaya hidup sehari-hari.
Baca juga:
manfaat mandi air hangat habis pulang kerja
Dikutip dari NBC News, berikut beberapa kebiasaan yang meningkatkan risiko terkena stroke.
1. Sering makan makanan tinggi lemak
Dalam Konferensi Stroke Internasional American Stroke Associations (ASA), para peneliti dari University of North Carolina menyebut temuan bahwa wanita pasca menopause yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak memiliki insiden stroke iskemik 40 persen lebih banyak dibanding yang mengkonsumsi makanan rendah lemak.
2. Memilih hidup melajang
Data tersebut disesuaikan dengan faktor lainnya seperti status sosial ekonomi, tekanan darah, dan merokok. Selain itu, pria yang merasa tidak puas dengan pernikahan nya juga sama berisikonya terkena stroke seperti pria lajang.
3. Merasa tidak bahagia
Bahkan peningkatan kebahagiaan secara bertahap, menurunkan 41 persen risiko pada pria dan 18 persen risiko pada wanita untuk terkena stroke.
4. Kelebihan berat badan
Pada sebuah penelitian yang dipresentasikan di International Stroke Conference, para peneliti mengamati 13.000 orang Amerika selama 19 tahun dan menemukan bahwa, orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) tertinggi lebih berisiko terkena stroke daripada seseorang yang memiliki IMT lebih rendah.
Menurut penulis studi, Hiroshi Yatsuya dalam sebuah pernyataan, hal tersebut berkaitan karena beberapa faktor risiko stroke dapat diperburuk dengan kondisi obesitas. Selain itu dirinya mengatakan bahwa tekanan darah tinggi dan diabetes menjadi penyebab terbesarnya.