Nia Ramadhani baru-baru ini menjadi perbincangan netizen karena berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 28 kilogram. Hal ini dilakukan enam bulan setelah melahirkan.

Dalam video YouTube-nya, Nia mengungkap dirinya tetap makan tiga kali sehari selama menjalani diet tersebut. Namun, Anda tetap perlu berhati-hati dengan apa yang Anda makan.

“Sarapan hanya terdiri dari dua butir telur. “Kalau makan siang aku makan ayam, tapi biasanya pakai nasi,” kata Nia dalam video YouTube-nya.

“Itu saja, jam 6 pagi makan alpukat. Sudah enam bulan seperti ini,” lanjutnya.

Meski menjalani diet ketat, Nia berusaha makan tiga kali sehari. Namun hal tersulit baginya adalah menahan keinginan akan makanan.

Saat istirahat makan siang, Nia mengaku belum makan apa pun. Apalagi di siang hari, menurutnya merupakan waktu tersulit untuk tidak makan.

“Bagian tersulitnya adalah waktu dari jam tiga pagi sampai jam empat. Kami selalu ingin makan makanan dan apa yang menyertainya. “Yah, itu sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan, itu terlalu berat,” katanya. Melihat pola makan Nia di bawah ini, ini hampir seperti nasihat seorang ahli yang didukung secara ilmiah untuk tetap sehat.

Nia Ramadhani Turun 28 Kilogram dalam 6 Bulan

Berikut beberapa tips diet yang bisa Anda coba dari para ahlinya, seperti disebutkan dalam HealthDay:

Jangan lewatkan sarapan!

Lainey Yourkin, ahli gizi dan konsultan di Boston, mengatakan sarapan adalah awal yang penting untuk makan. Menu yang disarankan mengandung makanan kaya protein untuk menghindari rasa lapar.

Usahakan untuk memasukkan 15 hingga 25 gram protein saat sarapan. Protein dicerna secara perlahan dan menekan hormon rasa lapar, membantu Anda tetap kenyang. Ditambah lagi, sarapan kaya protein membantu mengurangi rasa lapar di kemudian hari,” kata Yourkin.

Kombinasikan protein dengan serat dan lemak sehat, seperti dua butir telur dengan roti gandum utuh dan alpukat, atau smoothie berprotein tinggi dengan kacang-kacangan, tomat, dan sedikit sirup maple, lanjutnya.

Christine M Palumbo, RDN, ahli gizi di Naperville, Illinois, mengatakan bahwa seorang pelaku diet sebaiknya mengonsumsi makanan kaya protein setiap kali makan. Hal ini dapat membantu mengurangi penambahan berat badan.

“Protein memperlambat proses pencernaan dan memberikan efek positif pada hormon rasa lapar. “Protein juga lebih bisa menekan rasa lapar dibandingkan karbohidrat,” ujarnya.

Makanan kaya protein antara lain quinoa, edamame, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, telur, yogurt, keju, tahu, unggas, ikan, dan daging.

Teruslah menyiram

Ahli gizi sekaligus pendiri dan CEO Nourished Bite, Megan Casper RDN mengungkapkan, penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum dua gelas air sebelum makan akan menurunkan berat badan. Trik sederhana ini bekerja dalam dua cara: rasa haus bisa membuat Anda lapar, membuat Anda makan lebih banyak. Dan air membuat Anda merasa lebih kenyang, sehingga membuat Anda makan lebih sedikit pada waktu makan,” kata Megan Casper.

Tambahkan buah Anda

Sue-Ellen Anderson Haynes, RDN, CDCES, pelatih pribadi dan juru bicara media nasional untuk School of Nutrition and Dietetics yang berbasis di Boston, mengatakan bahwa buah juga sangat penting untuk dimakan saat Anda makan.

Pasalnya buah-buahan rendah kalori dan mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti antioksidan dan serat. Selain menambah jumlah makanan, hal ini juga membuat menu makanan menjadi lebih beragam.

Jangan melewatkan waktu makan
Angela Lemond, ahli gizi dan ahli diet di Texas, AS, menegaskan bahwa makan sehat berarti makan secara teratur. Pasalnya, tubuh masih membutuhkan energi untuk bisa bekerja.

“Tubuh kita mengetahui makanan yang memiliki kepadatan energi tinggi dan kita membutuhkannya lebih banyak. Hargai rasa lapar Anda dan jangan biarkan tubuh Anda mengira ia lapar,” ujarnya. Makan perlahan
Janet Zinn, pekerja sosial klinis dan konsultan kesehatan mental di praktik swasta di New York, mengatakan cara Anda makan juga dapat memengaruhi pola makan Anda.

Ia selalu menyuruh kliennya untuk belajar makan perlahan atau tidak cepat. “Saya menyarankan mereka untuk mengunyah perlahan, menelannya hanya ketika semua makanan sudah dikunyah dan dicerna. Perlu waktu untuk mengetahui bahwa Anda kenyang,” kata Zinn.

“Makan lambat tidak hanya membuat kita lebih menikmati makanan, tapi juga memberi kita sinyal kenyang yang lebih baik,” tutupnya.

Leave a Reply

Please sing in to post your comment or singup if you don't have account.