Kementerian Kesehatan RI menyoroti maraknya alat kesehatan (alkes) ilegal di Indonesia. Kementerian Kesehatan menyebutkan peredaran alat kesehatan ilegal salah satunya ditemukan di e-commerce. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat berhati-hati dalam membeli alat kesehatan di toko online.

“Iya betul, alat kesehatan ilegal juga banyak ditemukan di internet, seperti alat pemantau tekanan darah. Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati dalam membeli alat kesehatan, khususnya secara online, kata Direktur Pengawasan Alat Kesehatan Dra Eka Purnamasari, Apt MKM saat ditemui.

Eka membagikan beberapa tips yang bisa diikuti masyarakat saat ingin membeli perbekalan kesehatan di toko online. Ia meminta masyarakat tidak perlu takut mempertanyakan pemilik bisnis online mengenai keabsahan atau hak edar alat kesehatan.

“Masyarakat hendaknya mencari tahu kebenaran atau keabsahan produk tersebut dan tidak malu bertanya kepada penjual tentang keaslian produk tersebut. Masyarakat juga dapat mengecek hak edar melalui website Alkes Kementerian Kesehatan dan jika memungkinkan hanya dapat dibeli di toko pemerintah. Jadi masyarakat harus tahu,” ujarnya.

Eka mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi dalam menangani peredaran alat kesehatan ilegal di Indonesia, khususnya produk impor. Dia mengatakan penting untuk bekerja sama antara berbagai kelompok, mulai dari Kementerian Kesehatan hingga adat, pelaku, dan komunitas.

Eka mengatakan, “Ke depan, kami akan memperkuat kerja sama departemen terkait penjualan produk obat secara online. Untuk itu diperlukan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta asosiasi e-commerce untuk bersinergi melawan produk ilegal tersebut.”

Ia mengatakan Kementerian Kesehatan Indonesia akan menghukum mereka yang terlibat dalam distribusi obat-obatan ilegal. Jika terbukti dengan sengaja mengedarkan produk kesehatan ilegal, pelaku akan terancam hukuman pidana. Namun di sini sekali lagi, Kementerian Kesehatan Indonesia akan melakukan investigasi terlebih dahulu untuk mengetahui keseriusan pelanggaran tersebut.

“Kami harus melakukan latihan terlebih dahulu. Pertama kalau ada pelanggaran kita kasih teguran, lalu teguran keras, penghentian sementara, jadi kita cek dulu perlunya. Makanya kita tingkatkan kesadaran tentang hukum dan larangan kejahatan, kata Eka.

Langkah Kementerian Kesehatan RI untuk mendorong produksi alat kesehatan dalam negeri
Eka mengatakan, Menteri Kesehatan RI akan terus mendorong produksi alat kesehatan di dalam negeri. Saat ini Indonesia masih banyak mengimpor produk farmasi.

Dikatakannya, Kementerian Kesehatan RI terus mendorong penerapan sertifikat pembuatan alat kesehatan yang baik (CPAKB) bagi produsen alat kesehatan di Indonesia, dengan tujuan untuk memperbanyak alat kesehatan dalam negeri.

“Dalam hal peningkatan kapasitas industri alat kesehatan dalam negeri, kami memiliki program pembuatan alat kesehatan atau program energi. “Kami berharap semakin banyak alat kesehatan yang diproduksi di Indonesia dan tidak bergantung pada impor,” tutupnya.

Leave a Reply

Please sing in to post your comment or singup if you don't have account.