China bakal menindak warganya yang jual beli sel telur ilegal dan menggunakan ibu pengganti (surogasi). Selama enam bulan ini, China tengah menggalakkan kampanye memerangi penggunaan teknologi reproduksi bantuan secara ilegal, termasuk jual beli sel telur dan ibu pengganti.
Sel Telur
Menurut Reuters, hingga 14 departemen pemerintah, termasuk Komisi Kesehatan Nasional (NHC), menyatakan bahwa teknologi reproduksi hanya dapat digunakan di 543 fasilitas kesehatan negara.

“Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi percepatan teknologi reproduksi ilegal, yang menimbulkan kekhawatiran luas di masyarakat,” kata NHC dalam sebuah pernyataan. Untuk membuat alat teknologi yang membantu persalinan, pemerintah mengatakan akan fokus pada pelanggaran hukum melawan hukum dan kejahatan, termasuk berbohong dan jual beli akte kelahiran dari Juni hingga Desember tahun ini.

Memperoleh akta kelahiran ilegal telah menyebabkan penahanan ilegal dan perdagangan perempuan serta kejahatan lain yang sangat melanggar hak dan kesejahteraan perempuan dan anak. “Penggunaan ilegal teknologi reproduksi berbantuan seperti pembedahan dan pemanenan ilegal merusak kesehatan dan hak perempuan,” kata NHC.

NHC juga mengatakan bahwa langkah-langkah lain akan diperkenalkan, termasuk kontrol yang lebih ketat terhadap identifikasi pasien, persetujuan dan persetujuan teknologi reproduksi yang dibantu, dan peningkatan hukuman bagi institusi medis dan karyawan yang melanggar hukum. Di sisi lain, baru-baru ini, penasihat pemerintah China menyarankan agar wanita lajang memiliki akses ke fertilisasi in vitro (IVF). Ini adalah cara menjaga kesuburan meski Anda belum menjadi anak. China sekarang mengizinkan wanita yang sudah menikah untuk memiliki akses ke IVF. Langkah ini harus menghilangkan warga China yang membeli dan menjual telur secara ilegal.

Leave a Reply

Please sing in to post your comment or singup if you don't have account.