Jakarta – Air rebusan jahe dipercaya sangat bermanfaat terutama dalam pengobatan herbal, namun masih diperlukan banyak penelitian dan penelitian untuk membuktikan manfaat air rebusan jahe jika dikonsumsi sehari-hari.

Dalam sejumlah kecil penelitian, disebutkan bahwa air rebusan jahe memiliki sifat anti inflamasi yang artinya dapat mencegah peradangan pada tubuh. Jerawat bisa disebabkan oleh bahan kimia tertentu yang masuk ke dalam tubuh, makanan, bahkan bakteri atau virus.

Di sisi lain, jahe juga mengandung antioksidan yang membantu mencegah penyakit kardiovaskular seperti jantung dan penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan penyakit Huntington. Faktanya, tradisi penggunaan jahe hampir ada di seluruh dunia, termasuk meminum air rebusan jahe saat mengeluh gangguan pencernaan seperti muntah dan mual.

Namun, di balik banyaknya manfaat yang disebutkan, para ahli masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa hubungan keduanya bukan sekadar efek plasebo.

Empat kelompok akan menunda minum air rebusan jahe

Menurut Healthline, jelas bahwa meminum air rebusan jahe tidak dianjurkan di semua kasus. Beberapa orang dengan kondisi tertentu menyarankan untuk menghindari latihan tersebut terlebih dahulu, terutama yang sedang menjalani pengobatan. Namun, seperti halnya ramuan atau suplemen apa pun, mungkin ada interaksi buruk dengan obat lain yang Anda pakai.

Efek samping rebusan air jahe jarang terjadi, namun dapat terjadi jika dikonsumsi berlebihan, antara lain:

  • Sembelit
  • sakit perut
  • apidi mulu

Para ahli merekomendasikan makan lebih dari 4 gram jahe per hari dalam bentuk apapun.

Siapa yang butuh batasan?

Penderita penyakit jantung, diabetes, dan batu empedu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe sebagai suplemen. Bagi yang sedang hamil, menyusui atau yang ingin menjalani operasi juga disarankan untuk menunda konsumsi air rebusan jahe.

Leave a Reply

Please sing in to post your comment or singup if you don't have account.